* HSF FANFICTION, @rach2525

[CHAPTER 3] Miss Korea?

image

Miss Korea? || Park Jiyeon, Kim Myungsoo, Im Yoona, Son Naeun || Romance, friendship, mixed-genres (?) || rachelp || chapters

Happy reading!!><

Kim Myungsoo? Itukah kau? Pencuri hatiku?

-MISS KOREA? part 3 by RachelP start!^^-

“Apa yang kalian lakukan? Apa yang telah kau lakukan, nona Park?! Chagi-yya, kau tak apa?” Myungsoo berlari menghampiri Yoona. Kau tahu, Myungsoo, hatiku sangat pedih. Kau bahkan tak mengenaliku. Kau membelanya. Ya, membela gadis didepanku yang kau sebut sebagai pacarnya.

Oppa, gwaenchanayo.. Tapi, Park Jiyeon menamparku sampai pipiku berdarah, Oppa,” tuduh Yoona. Aku sudah tak kuat akan ini. Im Yoona sunbae, kau benar-benar!

“Myungsoo-ssi, Woobin Oppa, Yoona membohongi kalian. Kau tau, dengan mata-kepalaku sendiri, aku lihat, Yoona yang memulai semuanya. Yoona menarik kasar kursi sebelah Jiyeon, menumpahkan kuah laksa ke blazer Jiyeon. Dan saat itu, Jiyeon hanya mendorong Yoona sampai tergelincir ke dekat meja buah. Buah tersebut mengenai tubuh Yoona. Wajah Yoona tergores karena terkena kaki meja tersebut. Aku bukan membela Jiyeon, karena aku mengenalinya. Tetapi, aku membela yang benar,” sergah Naeun. Aku tak menyangka Naeun akan membelaku seperti ini. Naeun-ssi, kau sangat baik.

“Ya, itu benar, Myungsoo Oppa. Yoona sunbae hanya meng-hiperbola semua kejadian,” sahut yeoja berambut ikal, Choi Jinri. “Apa yang kalian maksud?! Kalian menuduhku, begitu? Apa kau tak punya mata? Ia sendiri menamparku! Myungsoo Oppa, percayalah padaku,” ia mulai bergelayut manja dilengan pasangannya itu. Cih, tak tahu diri.

“Sudah, ayo, Park Jiyeon, Im Yoona, ikut kami ke ruang CCTV! Kita lihat, siapa yang benar,”

….

“Naeun-ssi, kau baik sekali.. Kenapa kau berani melakukan itu?” Tanyaku saat kami diberi istirahat malam. “Karena aku membela yang benar,” jawabnya dengan nada datar. Yah, karenanya dan juga Jinri, Yoona sekarang berada dalam masalah. Aku sudah dibebaskan sejak mereka melihat kejadian di CCTV. Beruntungnya, aku mengenal sang pembela yang benar, Son Naeun.

“Terimakasih, Naeun-ssi.. Kau baik,” ucapku lagi. Lalu, hening menyelimuti kami. Ia diam memandang majalah dipangkuannya. Aku hanya memerhatikannya dari jarak 2 meter. “Kau bisa memanggilku Naeun-ah. Tak perlu dengan ‘ssi‘. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya, bukan?”

“Emm, kupikir, ya. Kita pernah bertemu sebelumnya. Jadi… kau Son Naeun bahan bully-an sejak SD?” Tanyaku ragu. “Ya,” Ya ampun, aku tak menyangka, Naeun yang sangat culun sejak SD, sekarang berubah drastis menjadi putri cantik yang turun dari khayangan. Yah, aku tahu aku berlebihan. Tapi, tetap. Aku tak percaya. “Untuk masalah Yoona, kau tak perlu mencemaskan tentang itu. Kau punya aku. Lalu, penilaian sikap berlaku. Benar ‘kan?”

….

Sejak kejadian dikamar kemarin, Naeun sedikit lebih akrab denganku. Sedikit. Lalu, ia memberitahuku, bahwa hari ini, akan diadakan kegiatan sosial untuk seluruh kontestan Miss Korea. Kegiatan sosial bukan hal berat bagiku. Saat sekolah menengah, aku mengikut-sertakan diriku untuk kegiatan sosial seperti ini.

“Peserta Miss Korea, diharapkan berkumpul di aula lantai 2. Sekarang,” seru seseorang -yang tak kukenal suaranya- melalui speaker yang tergantung dipojok kiri setiap kamar peserta.

“Untuk kegiatan hari ini, diharapkan kalian dapat melakukan kegiatan ini dengan baik. Kegiatan hari ini berhubungan dengan kegiatan sosial. Tentu kalian tahu tentang kejadian tenggelamnya kapal Sewol tiga hari yang lalu?” Ucap Woobin saat kami berkumpul di aula. Semua mengangguk serempak, termasuk aku dan Naeun.

“Untuk itu, diharapkan kalian menyumbang sebagian tabungan kalian untuk kegiatan ini. Uang dikumpulkan ke saya, dan saya akan membeli sembako yang dibutuhkan. Lalu, diantara kalian, akan ada 10 wakil dari Miss Korea yang mewakili seluruh peserta Miss Korea. Yang ingin mendaftar, silahkan ke saya. Yang menjadi wakil untuk kegiatan ini, akan diberikan nilai plus.” Jelasnya. Tentunya, aku akan mendaftar untuk mewakilkan Miss Korea. Aku sangat senang dengan kegiatan sosial.

….

“Huft..” aku mengelap keringatku dengan punggung tangan setelah mengangkat 22 karung beras untuk sembako. “Masih ada 3 lagi,” lirihku. “Mau aku bantu?” Sahut orang dari belakangku. Aku langsung menengok ke arah orang itu. Kim Myungsoo. ‘Kau membuatku berdebar, Myungsoo-a,’ batinku.

“Myungsoo-a, apa kau masih mengenaliku?” Tanyaku ragu, setelah ia meletakan 3 karung beras ditumpukan beras lainnya. “Kau Park Jiyeon teman SD-ku ‘kan?” Balasnya bertanya. “Jadi… kau masih mengingatku?”

“Tentu,” ucapnya. Ia menarik tanganku untuk ikut dengannya. Entah kemana. “M-Myungsoo-a, kau mau mengajakku kemana?” Tanyaku gugup. “Ikut aku saja,” balasnya. Ish, jawaban yang tak kubutuhkan. “Hey, nanti Yoona sunbae melihatnya,” ingatku. Memang, Yoona sunbae juga ikut menjadi wakil dari 50 kontestan Miss Korea untuk kegiatan sosial ini.

“Tenang saja, Jiyeon-a. Kita pesan minum dulu,” tanpa aku sadar, aku telah ditariknya menuju sebuah kedai kopi. “Ahjumma, 2 gelas cappuccino,” seru Myungsoo. “Kau ingat ‘kan, Ji-a? Dulu, kau pernah menjajaniku segelas cappuccino sebelum aku berangkat ke Amerika,” Ia kembali mengingat masa lalu. Ya, kenangan masa lalu yang bercampur antara suka, maupun duka. Aku mengangguk lemah.

“Myung-a… Kenapa kau mengajakku kemari? Kau tak takut Yoona sunbae melihat kita?” Tanyaku khawatir. “Tenang saja, Ji-a..” ia menghela nafas gusar.

“Kami… sudah putus.”

-TBC-

Mianae, readers, klo terlalu pendek ㅠ_ㅠ ngebuatnya aja sampe begadang.. semoga puas, ya 🙂 gomawo uda ikutin ceritanya>

43 thoughts on “[CHAPTER 3] Miss Korea?”

  1. huh ,, mian aku bru komen di part ini .. Tuh myungsoo oppa dh putus ? Yehet .. Geure jiyi~ah fighting ,, i wish you can get myungsoo’s heart #sok inggris ,,

Leave a comment