* HSF FANFICTION, @natadecocoo

[FICLET] So Crazy

natadecocoo presents…

| So Crazy |

Kim Myungsoo & Park Jiyeon  |

| Lee Sungjong |

| romance, slice of life, fluff |

| 1380 words |

PG-15 |


Setelah sebuah suara pintu menutup, Myungsoo terlihat mengacak-acak rambutnya—frustasi.


Hye balik lagi ni dengan ff myungyeon :3

Sebelum kalian memutukan untuk membaca atau tidak, saya sebagai author memperingatkan, ff ini dibilang termasuk ke dalam ff ter-absurd yang pernah saya buat.

Seriously absurd I warn you! Mungkin saking absurdnya ff ini bakal dirate 2 sama readers semua wkwk anyway author cuma bisa berdoa semoga kalian suka aja sih : )

Entah sejak kapan, Sungjong menjadi gemar bervideo call dengan teman idolnya. Setelah jadwal padat karena comeback Bad INFINITE, kini INFINITE memiliki jadwal yang cenderung lebih longgar dibanding biasanya. Hal itu membuat Sungjong melakukan kegemerannya itu secara lebih intens.

Dia hanya gemar berbicara, tapi kadang ia takut salah bicara pada hyungnya di INFINITE dan jika hal itu terjadi ia akan mendapatkan teguran sehingga ia lebih suka berbicara dengan temannya dengan umur yang sama—yang ia rasa lebih bebas.

Tahun lahirnya 1993 oleh karena itu ia gemar sekali menelpon teman idolnya dengan tahun kelahiran 1993. Setelah menelpon IU kini ia bingung harus menelpon siapa lagi.

Setelah mengecek tanggal pada kalender ponselnya, raut wajah Sungjong berubah—seakan ia teringat sesuatu. Tiba-tiba ia teringat akan Jiyeon yang sama-sama bertahun lahir 1993.

“Oh ini tanggal 4 Agustus. Bukankah T-Ara ada comeback kemarin tanggal 3 Agustus?” tanya Sungjong—pada teman hyungnya yang terdekat, Myungsoo. Myungsoo dan Sungjong memang diletakkan di kamar yang sama, mungkin karena jarak umur mereka yang dekat.

“Mana kutahu.Mungkin iya. Aku tak peduli.” Myungsoo yang sedang terlihat memainkan ponselnya memasang wajah tak acuh.

“Hyeong! Berhenti bersikap seperti itu. Bukankah Jiyi telah meminta maaf padamu dan menjelaskan semuanya yang terjadi…” gerutu Sungjong. Sungjong memang orang yang seperti itu. Ia selalu membela teman satu Linenya. Tapi yang ia ucapkan memang benar.

Ini semua terjadi karena kecemburuannya pada aktor yang menjadi lawan main Jiyeon. Tak dapat dihidari lagi, sebuah film romansa pasti memiliki beberapa adegan skinship.

Padahal di saat itu juga Myungsoo berhubungan sangat dekat dengan Jiyeon. Yeah, mereka tak pernah mengatakan itu adalah sebuah hubungan berpacaran atau sejenisnya akan tetapi se-single apapun seseorang yang melihatnya, orang itu sudah bisa mengatakan bahwa hubungan mereka terlihat spesial. Sungjong sendiri mengakuinya, meskipun Myungsoo atau Jiyeon tak ada yang pernah mengakui bahwa mereka berdua sedang menjalani sebuah hubungan, Sungjong tidak buta untuk tidak melihat kedekatan mereka berdua. Sangkalan demi sangkalan yang keluar dari mulut Myungsoo dan Jiyeon terdengar tak ada gunanya bagi Sungjong ataupun anggota INFINITE lainnya. Memangnya ada sebuah istilah sahabat dalam kedekatan antara seorang wanita dan seorang pria?

Lagipula untuk apa Jiyeon meminta maaf atas  itu jika ia tak menganggap Myungsoo lebih dari seorang teman. Untuk apa juga Myungsoo marah jika ia menganggap Jiyeon hanya seorang teman.

“Aku terpaksa melakukannya. Kau tahu sendiri kan akan sesuatu yang bernama tuntutan profesi”

“Myungsoo-a mianhae aku tak memberitahukanmu terlebih dahulu. Aku hanya belum siap untuk mengatakannya padamu karena aku takut akan bagaimana reaksimu nanti.Lagipula, aku tidak menaruh rasa apapun ketika melakukannya, Myungsoo-a”

Myungsoo masih mengingat betul ucapan Jiyeon seminggu yang lalu. Bahkan Jiyeon sampai menyempatkan diri pagi-pagi buta untuk ke dorm INFINITE demi mengatakannya. Langsung. Seperti itulah Jiyeon, ia tidak suka membahas hal seperti ini melalui media sosial atau sms atau telpon. Karena dengan secara langsung, ia berharap Myungsoo bisa melihat kejujuran dan ketulusan yang terpancar dari sepasang matanya.

Sungjong menilik ke arah hyungnya, yang kini berguling ke arah pinggir bed, memalingkan wajahnya dari Sungjong. Setelah helaan nafas panjang, Sungjong membuka sebuah youtube dan mencari ‘T-Ara So Crazy’ pada kotak pencarian. Tanpa menunggu loading lama—hellyeah its South Korea–, Sungjong sudah dapat menemukan Mvnya.

Komentar demi komentar berhasil lolos dari mulut Sungjong. Sengaja ia memperkeras komentarnya itu agar hyungnya setidaknya tertarik untuk melihatnya, mengintip atau sekedar bertanya tentang mvnya.

Sungjong memasang wajah kecewa—karena Myungsoo tak sedikitpun bereaksi. Hyungnya itu masih saja terlihat sedang memainkan sebuah game di ponselnya. Sepertinya hyungnya itu telah benar-benar dimakan cemburu.

Tak lama, Sungjong memutuskan untuk ke kamar kecil sebentar. Ponselnya ia tinggal di bed persis di samping Myungsoo.

Setelah sebuah suara pintu menutup, Myungsoo terlihat mengacak-acak rambutnya—frustasi.

Hidupnya tidak tenang.

Ia penasaran akan mv baru itu.

Ia ingin melihat bagaimana Jiyeon di dalam MV itu. Lebih tepatnya, ia ingin melihat secantik apa Jiyeon di MV itu.

Matanya menyapu seisi ruangan, memastikan bahwa hanya ada dirinya di ruangan itu.

Setelah memastikan memang benar tak ada siapapun, segera ia mengambil ponsel Sungjong yang berada di sampingnya dan tombol play pun ia tekan. Ia juga tidak lupa untuk menghafal di titik mana Sungjong terakhir melihatnya, agar nanti ia bisa mengembalikan video ke detik dimana Sungjong melihat terakhir kali.

Myungsoo akhirnya melihatnya, bagaimana cantiknya paras yeoja yang digandrunginya itu, bagaimana suara lembutnya itu menggelitik telinganya, seakan membisikkan ‘temuilah diriku, Myungsoo-a’.

Desahan kecewa terdengar tatkala suara derap langkah terdengar. Segera saja Myungsoo mengembalikan video ke detik semula dan entah mengapa ia mengklik tombol suka. Ia tak pernah tidak meninggalkan sebuah tanda suka pada video Jiyeon. Sebuah kebiasaan yang sulit ia hilangkan, bahkan ketika ia melihatnya dari ponsel orang lain.

Myungsoo merasa bed terasa bergerak tatkala Sungjong duduk di sampingnya.

Sungjong kembali menonton video itu dan dirinya menahan tawa tatkala melihat bahwa video itu telah disukai.

Ia ingat betul, bahwa sebelumnya dirinya tidak menekan tombol suka.

Ingatannya tidak akan salah karena tujuan Sungjong ke kamar kecil adalah memang untuk mencoba mengetes hyungnya—apakah ia masih peduli dengan Jiyeon atau tidak.

Merasa tak bisa menahan tawa, Sungjong keluar dari kamar meninggalkan Myungsoo. Dalam hati ia ber-yay ria karena ternyata Myungsoo peduli akan comeback So Crazy, meskipun mengatakan bahwa dirinya tidak peduli.

~~~~~

Panggilan video call Sungjong pagi tadi tidak diangkat. Sungjong biasa-biasa saja karena mungkin Jiyeon sedang sibuk, latihan atau mungkin sedang istirahat.

Setelah sebuah latihan, INFINITE kembali ke dorm sore ini.

Waktu berganti menjadi malam. Sungjong memutuskan untuk memanggil Jiyeon lagi. Ia ingin bertanya-tanya tentang comeback T-Ara kali ini.

Setelah bunyi nada menunggu khas aplikasi chattingnya ini, panggilan pun diterima. Wajah Sungjong mendadak sumringah.

“Jiyi-ah.”

“Aaaa Jongie-a”

Mereka berdua lalu saling mengobrol. Sungjong membahas tentang comeback Bad kemarin yang telah memenangkan banyak juara di berbagai Music Show sementara Jiyeon sedang membahas comeback So Crazy nya kali ini. Obrolan mereka bertahan lama. Sungjong yang tak pernah lelah untuk berbicara dan Jiyeon yang pada dasarnya memang suka berbicara.

Jiyeon lalu menanyakan semua keadaan anggota INFINITE pada Sungjong—yang tak lama membuatnya bertanya tentang keadaan Myungsoo.

“Bagaimana dengan Myungsoo?”

“Myungsoo hyung? Aah dia baik-baik saja walaupun akhir-akhir ini dia sering sekali marah-marah..Kau tahu kan sejak ia melihat filmmu bersama aktor lain itu…Untuk saat ini kurasa dia berkata kalo dia ingin tidur tadi sehabis latihan.” jawab Sungjong—kini ia melangkah menuju kamarnya yang otomatis juga adalah kamar Myungsoo.

Sungjong menilik ke dalamnya dan melihat hyungnya itu tidak tidur. Melainkan sedang tiduran dengan posisi seperti tadi pagi, memakai headphone dan terlihat sedang melihat sesuatu.

Sungjong dari jarah jauh seperti itu tidak dapat melihat apa yang dilihat oleh Myungsoo dan Jiyeon yang berada di seberang sana tidak tahu apa yang Sungjong lakukan karena layar mendadak menjadi hitam karena ponsel digenggam oleh Sungjong.

Sungjong terus melangkah mendekat.

Saking intensnya Myungsoo melihat ke video itu, ia bahkan sampai tidak menyadari bahwa Sungjong sudah berada di belakangnya dan melihat apa yang Myungsoo lihat.

Tak ingin membuang waktu, Sungjong melanjutkan video callnya dengan Jiyeon dengan menampakkan Myungsoo yang sedang melihat sesuatu.

Sesuatu yang tak lain adalah MV So Crazy milik girlband dimana Jiyeon telah berkarir selama 6 tahun.

“Jiyeon-a. Lihatlah apa yang orang ini lakukan!” seru Sungjong—sedikit keras, mengagetkan Myungsoo.

Myungsoo yang terkaget pun berteriak dan berusaha menangkap Sungjong. “YA Lee Sungjong!”

Sungjong menghindar, dan berlari dari Myungsoo yang akan menangkapnya.

Sungjong terus berlari seraya tetap berusaha panggilannya dengan Jiyeon tidak terputus “Jiyi-a. Lihatlah kelakukan Hyung kita itu. Aigoo…”

Spontan saja Jiyeon terkekeh geli. Dapat Sungjong lihat pipi Jiyeon bersemburat merah. Sungjong yang melihatnya menjadi ingin menjahili Jiyeon lebih. “Kau lihat tadi, ketika Myungsoo-hyung melihat MV So Crazy, matanya tidak berkedip. Ia bahkan menggigit bibir bawahnya seakan melihat video ‘itu’ saja..” diikuti sebuah tawa renyah dari Sungjong.

Di saat Sungjong tertawa itulah pertahanannya dari kejaran Myungsoo melemah sehingga ponsel yang berada di tangan Sungjong berhasil Myungsoo raih. Sungjong terus saja tertawa sendiri—tak peduli akan apa yang Myungsoo lakukan pada ponselnya.

Myungsoo awalnya berniat untuk memutuskan panggilan yang Sungjong lakukan akan tetapi setelah ia melihat wajah memerah Jiyeon dan wajah malu Jiyeon di seberang sana, ia menjadi mengurungkan niatnya.

“Sungjong melebih-lebihkan..” Myungsoo berkata dengan melihat ke arah lain—lantaran rasa malu karena telah terpegoki melihat Mvnya. “Tapi dia benar..aku telah melihat MVnya. Kamu telah melakukannya dengan baik. “

Kali ini ia akan memutus panggilannya itu akan tetapi…

Sadarnya akan dirinya yang merindukan Jiyeon muncul.

Myungsoo menggoso-gosok lehernya yang terasa tidak gatal.

Lalu setelah memberanikan diri, Myungsoo kembali melihat ke arah kamera ponsel Sungjong dan mengucapkan sebuah kata terakhir sebelum video call itu ia putus.

Bogoshippeoso.*”

*aku merindukanmu


Posternya jelek ngets kan ya. haha bikinnya dalam waktu sangat singkat mianhae ><

Semoga suka. Author menepati janjinya kan buat bikin ff Myungyeon lagi? Hassseek kalo komennya mbludak lagi insyaallah kubikinin lagi kok.

Oiya komentarnya belum sempet aku bales maaf yaa nanti kalo ketemu koneksi lagi kubales kok soalnya ini koneksi juga numpang posisi masih di kampung halaman heuuu

much love ❤

natadecocoo

41 thoughts on “[FICLET] So Crazy”

  1. Sukaaa bgt sma cerita’y… Seandai’y memang inilah kenyataanya psti aku bkln seneng bgt & setuju sangat dgn mereka dri pda kenyataan asli’y…. Tpi ya udh lah, mungkin itu udh keputusan jiyeon… Tpi semoga ja ku berharap jika jiyeon menikah nanti ia akan memilih pasangan yg lbh baik lg dri yg skrg, amiennn… ^^

Leave a reply to yeonie Cancel reply